ZAMBIA secara resmi menarik dukungan dari negara boneka Sahara, Republik Demokratik Rakyat Sahara, yang didirikan Polisario dan didukung Aljazair.
Pengumuman penarikan dukungan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Zambia, Harry Kalaba, hari Jumat (24/2).
Sebenarnya penyataan Kalaba ini mengulangi hal serupa yang pernah disampaikannya dalam kunjungan ke Rabat, tahun lalu.
"Saya mengulangi kembali pernyataan saya pada tanggal 9 Juli 2016 di Rabat," ujar Kalaba kepada Kantor Berita MAP.
Dalam kunjungan tahun lalu itu, Kalaba yang merupakan salah seorang diplomat senior Zambia mengatakan, negaranya juga memutuskan semua jenis hubungan dengan negara boneka Sahara.
Dia juga mengatakan, negaranya mendukung segala upaya yang tengah diambil oleh PBB untuk menghentikan konflik dan mencapai perdamaian yang abadi.
"Zambia ingin memberikan kontribusi secara konstruktif dalam upaya ini dengan mengadopsi posisi netral dan terbuka pada pihak-pihak yang berkepentingan dan mendukung dialog yang efisien," urainya.
Masih menurut Kalaba, negaranya percaya, keputusan Maroko untuk kembali bergabung dengan Uni Afrika memberikan keluarga besar Afrika peluang untuk menyelesaikan masalah dengan damai didasarkan pada semangat Afrika.
Penegasan ini disampaikan kurang dari satu bulan setelah Maroko resmi bergabung kembali dengan Uni Afrika, dan selama masa kunjungan Raja Muhammad VI ke Zambia.
Dalam kunjungan itu, Raja Muhammad dan Presiden Zambia Edgar Chagwa Lungu menyaksikan penandatanganan 19 paket kerjasama kedua negara. SMC