Putri pertama Raja Hassan II Maroko, Putri HRH Lalla Meryem memimpin upacara penutupan pertemuan observatorium nasional bertema "Women & Children in Precarious Situations" yang diselenggarakan oleh Serikat Nasional Perempuan Maroko di Rabat.
Menurut Koordinator Nasional Initiative for Human Development (INDH), gubernur Nadira El Guermai, situasi genting atau tidak menentu yang dimaksudkan bagi wanita dan anak dapat didefinisikan sebagai situasi dimana terjadinya pengecualian atau marginalisasi yang disebabkan oleh perampasan hak ekonomi dan sosial didalamnya.
"Untuk mengatasi hal tersebut, Maroko telah membuat beberapa program untuk mempromosikan wanita dan anak tersebut. Selain meningkatkan taraf hidup, Maroko juga menfasilitasi wanita dan anak dengan membuat perlindungan khusus dari segala bentuk kriminal dan perbuatan negatif," kata El Guermai melalui keterangan tertulis kepada redaksi, Jumat (23/2).
Dari pengalaman dan data yang sudah berhasil dikaji INDH sejak tahun 2005 lalu, El Guermai mengatakan program-program yang sudah berjalan akan terus dievaluasi seiring bertambahnya populasi wanita dan anak dan juga mutasi sosial yang terjadi di Maroko. Program tersebut kata dia juga akan menunjang tata pemerintahan Maroko yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Komisi Perencanaan Tertinggi Maroko, Ahmed Lahlimi Alami menggarisbawahi Kerajaan Maroko sejauh ini telah berhasil mengurangi fenomena kemiskinan dan angka kondisi genting bagi wanita dan anak tersebut baik di pedesaan maupun perkotaan.
Amina Oufroukhi, seorang hakim dan pejabat di kantor kejaksaan Maroko mengatakan gadis-gadis muda Maroko harus diubah pola pikir dan kesadarannya bahwa sekolah adalah tempat alami bagi gadis muda untuk berkembang. Sementara itu, Mohamed Hourani, anggota dewan ekonomi, sosial dan lingkungan Maroko, mempresentasikan peta jalan untuk memerangi situasi genting bagi wanita dan anak berdasarkan empat garis besar yaitu pengetahuan, tata kelola, kebijakan hukum dan elaborasi kebijakan.
"Peta jalan ini untuk memperkuat pencegahan digitalisasi, ekonomi hijau, ekonomi melingkar dan energi terbarukan," kata Hourani.
Di penghujung upacara yang digelar pada Rabu (21/2) lalu itu, HRH Putri Lalla Meryem berfoto bersama anak-anak yang mewakili beberapa asosiasi. Putri HRH Lalla Maryem sudah aktif memperjuangkan perempuan dan anak-anak selama 30 tahun terakhir melalui kepemimpinan serikat pekerja wanita Maroko dan observatorium nasional untuk hak anak-anak. SMC