RAJA Muhammad menghadiri pengajian pertama yang digelar di bulan Ramadhan 1439 ini di Istana Negara, Sabtu (19/5).
Kuliah agama disampaikan Menteri Wakaf dan Urusan Islam Ahmed Toufiq yang mengangkat ayat 7 sampai 10 surat ke 91 Matahari yang berbunyi, “Dan demi juwa dan kesempurnaanya, maka Ia wahyukan kepadanya jalan keburukan dan jalan kebaikan, sungguh beruntung orang menumbuhkan jiwaya dan sungguh merugi orang yang mengubur jiwanya."
Toufiq mengingatkan pada awal kuliahnya tentang pemikir-pemikir di kalangan umah Islam yang telah mempelajari semua hal yang terkait dengan hak jiwa di dalam Al Quran dan Sunah, dan membedakan antara hak yang absolit dan hak kolektif. Yang terakhir, katanya, adalah hak akan Allah, NabiNya, dan individu dan masyarakat.
Individu memiliki hak pertama untuk dirinya sendiri, dan kemudian hak bersama yang secara alami berdampak pada masyarakat dan khususnya pada aspek ekonomi.
Toufiq kemudian menjelaskan tema yang dipilihnya didasarkan pada bukti dan keyakinan.
Terkait dengan bukti, Toufiq mengutip hubungan sebab akibat antara prilaku manusia dan pilihan ekonomi. Kedua, dia menjelaskan bahwa prilaku manusia muncul melalui politik, yang mana pada dasarnya adalah manajemen kelemahan manusia.
Bagian ketiga dari bukti, katanya lagi, adalah kesadaran bahwa prilaku manusia tergantung pada keinginan jiwa individu yang mendorongnya untuk mengkonsumsi. Selanjutnya, pasar merupakan tempat pertemuan antara ekonomi, politik dan jiwa.
Di dalam Quran telah dikatakan bahwa keyakinan adalah fakta yang membentuk jiwa sehingga ia dapat mengarahkan prilaku manusia untuk membentuk gaya hidup dimana sisi ekonomi merupakan salah satu dimensi dari berbagai dimensi yang ada.
Terkait dengan hal ini, jiwa didefinisikan sebagai kekuatan bertindak yang darinya dibangun prilaku tertentu. Dia menambahkan, Allah telah mengatakan membentuk jiwa dan membuatnya suci dan menyayangi secara alami.
Penyucian jiwa adalah hak jiwa yang darinya beberapa hak lainnya akan ditentukan, dan karenanya menjadi dasar untuk membangun kepribadian yang sehat secara agama.
Pada akhir kualiah agama ini, Raja Muhammad VI mendapatkan ucapan selamat dari utusan khusus Nigeria, Ahmed Aboubakar Rifai, dan Presiden Forum Promosi Perdamaian Masyakat Muslim, Sheikh Abdallah Ben Biyah, serta Direktur Pusat Pembaharuan dan Orientasi Dunia yang berada di London, Shaikhouna Ben Abdellah Ben Beyah.
Setelah itu, Toufiq menyerahkan kepada raja sebuah salinan dari kaligrafi Maroko yang berasal dari abad ke-19. Salinan asli berada di Perpustakaan Ben Youssef Mosque di Marrakesh. [SMC]