MISI PBB untuk Sahara Barat, MINURSO, meningkatkan patroli untuk mengawasi perjanjian gencatan senjata di kawasan itu, menyusul aksi sepihak Polisario di timur tembok pertahanan Maroko.
Pihak keamanan di kota Laayoune, Maroko, mengatakan bahwa Perwakilan Khusus PBB dan Kepala MINURSO, Colin Stewart, telah memerintahkan peningkatan patroli tersebut.
Stewart meminta stafnya menambah jumlah pasukan dan kendaraan serta helikopter untuk mendukung keberhasilan operasi kali ini.
Aksi sepihak kelompok Polisario yang bermarkas di Tindouf, Aljazair, telah memaksa MINURSO untuk bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan, termasuk manuver Polisario di Tifariti yang sangat provokatif.
Hari Minggu lalu (20/5), kelompok separatis itu mengadakan perayaan 45 tahun perlawanan mereka. Aksi ini bertentangan dengan Resolusi 2414 Dewan Keamanan PBB yang meminta agar tidak ada aksi militer di kawasan itu.
Resolusi 2414 dengan jelas dan tegas meminta Polisario untuk mengundurkan diri dari Guerguerat dan menyoroti keinginan Polisario memindahkan fasilitas ke Bir Lahlou.
Harian Maroko, Hespress, mendapatkan informasi mengenai peningkatan kewaspadaan MINURSO itu.
Dokumen tersebut meliputi sejumlah foto yang memperlihatkan kesiapsiagaan pasukan MINURSO yang sedang menunggu pengiriman helikopter untuk mendukung patroli.
Resolusi DK PBB juga memangkas mandat MINURSO dari satu tahun menjadi hanya enam bulan dengan kemungkinan diperpanjang. Selain itu, sebanyak 12 staf MINURSO juga sudah dikembalikan ke Markas PBB di New York. [SMC]