BEBERAPA jam setelah pemungutan suara pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2026 di Kongres FIFA di Moskow, Raja Muhammad VI menghubungi Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani. 

Dalam keterangan yang disampaikan Kabinet Kerajaan, disebutkan, Raja Muhammad mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Qatar selama proses pencalonan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026. 

Maroko kalah dalam pemilihan itu dan hanya mraih dukungan dari federasi sepakbola di 65 negara. Sementara trio Amerika Utara yang tergabung dalam United 2026 mendapatkan dukungan dari 134 federasi sepakbola. 

Dalam pembicaraan tersebut, Maroko mengatakan, akan kembali mencalonkan diri sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 2030. 

Emir Qatar menyambut baik rencana itu dan berjanji akan memberikan dukungan yang sama penuhnya dengan dukungan yang diberikan Qatar pada pemilihan yang baru berlalu. 

Pengkhianatan Saudi

Jutaan warga Maroko masih membicarakan "pengkhianatan" Saudi Arabia yang dalam pemilihan itu akhirnya memberikan suara kepada Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. 

Warga Maroko tampaknya harus menerima kenyataan bahwa tidak semua negara Arab memberikan suara untuk Maroko. 

Diketahui, tujuh negara Arab memberikan dukungan kepada United 2026. Ketujuhnya adalah, Saudi Arabia, Emirat Arab Bersatu (UEA), Bahrain, Kuwait, Lebanon, Jordan dan Irak. 

Pembicaraan warga Maroko di dunia maya setelah pemungutan suara usai berkisar pada apa yang mereka sebut sebagai "pengkhiatan" dan "tikaman dari belakang" ini. 

Arab Saudi tidak hanya memberikan suara kepada United 2026, Menjelang masa kampanye berakhir, Saudi Arabia secara aktif menekan negara-negara Arab dan Muslim di Asia untuk memberikan dukungan kepada koalisi Amerika Utara.

Sikap Arab Saudi itu dianggap sebagai balasan atas keputusan Maroko mengambil posisi netral saat terjadi krisis di kawasan Teluk, Juni tahun lalu. 

Ketika itu, Saudi Arabia, UEA dan Bahrain berharap Maroko ikut dalam barisan mereka menekan Qatar. Namun Raja Muhammad VI memilih untuk netral dan menawarkan diri menjadi penengah antara Qatar dengan negara-negara yang memusuhinya, Saudi Arabia, UEA, Bahrain, dan Mesir. [SMC]