INILAH misteri sepakbola. Timnas Maroko lebih mendominiasi jalannya pertandingan melawan Iran di Stadion St. Petersburg, Jumat petang (15/6). Ball position 69 persen dimiliki Maroko.
Namun apa daya, di detik-detik akhir menjelang pluit panjang babak kedua, Aziz Bouhaddouz yang masuk ke lapangan pada menit ke-76 membuat petaka bagi Maroko.
Menyambut tendangan bebas pemain Iran, ia menyundul bola dan menyarangkan gol ke gawang Maroko, membuat skor berubah 0-1 untuk Iran.
Pealtih timnas Maroko, Hervé Renard, tidak dapat menutupi kekecewaannya. Keputusannya mengganti El Kaabi dengan Aziz Bouhaddouz di menit ke-76 menjadi mimpi buruk yang panjang.
Usai pertandingan, dalam jumpa pers, dia mengatakan, hasil seri saja akan sangat mengecewakan, mengingat Maroko sesungguhnya menguasai pertandingan. Beberapa kali peluang tercipta namun gagal menjadi skor.
Dia mengatakan, kekalahan itu membuat Maroko kehilangan begitu banyak kesempatan.
Maroko berada satu grup dengan Iran, Spanyol dan Portugal. Setelah kekalahan dari Iran ini, Maroko akan menghadapi Portugal dan Spanyol, yang jelas bukan lawan mudah bagi Maroko.
Pemain tengah Maroko, Amine Harit, yang disebut sebagai bintang pada permainan itu, dalam jumpa pers bersama sang pelatih, mengatakan, dirinya lebih suka timnya menang daripada dirinya disebut sebagai bintang permainan.
Harit mengatakan, kini mereka harus melupakan kekalahan dari Iran ini dan menyambut pertandingan melawan Portugal dan Spanyol.
Maroko akan menghadapi Portugal tanggal 20 Juni Stadion Luzhniki dan menghadapi Spanyol di Stadion Kaliningrad. [SMC]