UNI Afrika mendukung pembicaraan damai yang dipimpin PBB untuk menyelesaikan isu Sahara Barat yang telah berlangsung selama empat dasawarsa.
Sikap tegas UA ini disampaikan Ketua UA Moussa Faki Mahamat dalam pertemuan yang dilakukan di Nouakchott, Mauritania. Dalam laporan yang dikutip Mahamat itu disebutkan bahwa UA "mendukung dan sejalan dengan Dewan Keamanan PBB (mengenai pembicaraan damai)."
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa menurut UA, Dewan Keamanan PBB merupakan satu-satunya badan atau lembaga yang memiliki legitimasi untuk mengawasi kawasan sengketa, juga memiliki legitimasi untuk mendesak pihak-pihak yang bertikai mentaati poin-poin negosiasi.
Mahmat mengindikasikan agar Mauritania dan Aljazair dilibatkan dalam pembicaraan damai itu. Kedua negara dinilai memiliki peranan yang tidak kecil dalam isu ini.
Aljazair merupakan negara yang sejak awal memberikan dukungan signifikan untuk kelompok Polisario. Namun selama ini Aljazair selalu bersembungi di balik tameng sebagai "negara pemantau". Laporan yang dibacakan Mahmat juga menegaskan bahwa upaya ke arah perdamaian dan stabilitas kawasan terkait isu Sahara kelihatannya akan gagal bila tidak melibatkan Aljazair dalam negosiasi. [SMC]