BERBAGAI perlengkapan militer buatan Amerika Serikat untuk Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko (FAR) baru-baru ini mendarat di Nouaceur, Kasablanca.
Menurut harian Al Massae, pengiriman perlengkapan militer ini adalah bagian dari kesepakatan yang ditandatangani Maroko dengan sejumlah negara, khususnya Amerika Serikat.
AS merupakan supplier utama perlengakapan militer Maroko. Sekitar 52 persen perlengkapan dan persenjataan militer Maroko diimpor dari AS, menurut laporan yang dikeluarkan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) tahun ini.
Al Massae juga menambahkan bahwa pengiriman ini bukan yang terakhir mengingat Inspektur Jenderal FAR, Abdelfattah Louarak, telah menandatangani sejumlah kontrak dengan perusahaan-perusahaan senjata AS. Perjanjian itu juga mencakup pembelian misil udara dan pesawat tempur.
Pesawat-pesawat F-16 diharapkan tiba dalam beberapa cari yang akan datang.
Perjanjian itu ditandatangani Louarak dalam kunjungannya ke AS pada bulan April lalu, dimana dia menjadi ketua bersama Komite Penasehat Pertahanan AS-Maroko yang ke-10.
Awal pekan ini (Senin, 9/7), harian Defence Industry juga melaporkan bahwa Maroko tengah menunggu pengiriman misil anti kapal laut buatan AS termasuk jenis AGM-158 JASSM, RGM and UGM.
Selain AS, Rusia juga merupakan supplier persenjataan Maroko. Pekan lalu harian Al Ousboue melaporkan Rusia dan Maroko telah menyepakati sebelas perjanjian terkait pengadaan alat-alat perang.
Perjanjian-perjanjian itu ditandatangani para bulan Oktober tahun 2017 lalu dalam pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev yang mengunjungi selama dua hari.
Menurut laporan SIRI, selain ke Maroko, Rusia juga menjual senjata ke Aljazair. [SMC]