SUDAN Selatan tidak mengakui eksistensi negara boneka Republik Demokratik Arab Sahrawi. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Sudan Selatan Nhial Deng Nhial, dalam jumpa pers di Markas PBB di New York, usai pertemuan dengan Menlu Maroko, Nasser Bourita, dan Kepala Badan Intelijen Negara Maroko (DGED), Mohamed Yassine Mansouri.
Dia mengatakan, Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir Mayardit, juga sudah menyampaikan sikap negaranya itu kepada Raja Muhammad VI dalam sepucuk surat. Di dalam surat itu, Presiden Sudan Selatan mengatakan bahwa Republik Sudan Selatan tidak pernah mengakui dan tidak memiliki hubungan dengan negara boneka Sahara.
“Kami sangat menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Kerajaan Maroko,” ujar Nhial dikutip Kantor Berita MAP.
Nhial juga menegaskan dukungan penuh negaranya untuk proposal damai yang disampaikan Maroko dalam pembicaraan damai di PBB.
Pada bagian lain dia juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan Kerajaan Maroko yang tahun lalu membangun rumah sakit lapangan di Juba sebagai bagian dari misi kemanusiaan. [SMC]