Sahara

Kasus Sahara Barat, PBB Akhirnya Libatkan Aljazair dalam Pembicaraan bersama Maroko, Mauritania dan Polisario

KOMENTAR
post image

PBB mengundang Maroko, Aljazair, Mauritania dan Front Polisario untuk menggelar pembicaraan du Jenewa mengenai konflik di wilayah Sahara Barat pekan depan.

Utusan Khusus PBB untuk Sahara Barat, Horst Kohler, memastikan telah mengundang menteri luar negeri Maroko, Aljazair dan Mauritania serta sekretaris jenderal Front Polisario untuk pertemuan di Jenewa.

Sebelumnya, Maroko bersikeras bahwa Aljazair harus dibawa ke meja perundingan dengan tuduhan mendukung Polisario secara militer dan finansial. Aljazair membantah tuduhan itu.

"Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memahami perkembangan sejak putaran terakhir negosiasi, membahas masalah-masalah regional, dan mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya dalam proses politik di Sahara Barat," kata juru bicara PBB seperti dimuat Reuters.

Pembicaraan itu dilakukan setelah kunjungan kedua Kohler ke wilayah itu pada bulan Juni dan setelah pengarahannya ke Dewan Keamanan pada tanggal 8 Agustus, di mana ia mengumumkan niatnya mengatur pertemuan sebelum akhir tahun.

Wilayah Sahara Barat sendiri disengketakan oleh Maroko dan Front Polisario yang didukung Aljazair.

Maroko telah menawarkan otonomi ke Sahara Barat, namun Polisario dan sekutunya Aljazair menolak ini dan mengatakan mereka menginginkan referendum, dengan kemerdekaan bagi Sahara Barat sebagai salah satu opsi. [SMC]

Foto Lainnya

Macron: Otonomi Khusus Kerangka Kerja untuk Selesaikan Sengketa Sahara

Sebelumnya

Dukung Maroko, Ekuador Berhenti Akui Front Polisario

Berikutnya

Artikel Sahara