KOMISI Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengkonfirmasi bahwa jumlah pengungsi di Kamp Polisario, di Aljazair, yang merupakan markas kelompok Polisario, diperkirakan sebanyak 90 ribu orang.
Website resmi UNHCR mengatakan, angka estimasi itu akan tetap digunakan UNHCR dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan ke kamp yang tertutup itu.
UNHCR juga meminta agar lembaga-lembaga donor yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Tindouf menyesuaikan bantuannya dengan angka yang mereka sampaikan tersebut.
“UNHCR akan terus menggunakan angka ini sampai pendaftaran pengungsi secara resmi dilakukan. Sementara itu, angka ini merupakan perkirakan yang diperlukan dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan,” tulis UNHCR lagi.
Sejak lama, PBB meminta agar Polisario dan Aljazair memberikan akses kepada UNHCR untuk melakukan sensus di Tindouf. Permintaan itu disampaikan lagi menyusul pembicaraan damai yang kembali dilakukan sejak 2011 lalu.
Selama ini Polisario selalu mengklaim jumlah pengungsi di Tindouf melebihi 160 ribu orang.
Kecurigaan akan jumlah pengungsi ini semakin besar manakala seringkali bantuan kemanusiaan yang dikirimkan untuk pengungsi Tindouf ditemukan di pasar gelap di Aljazair dan negara-negara lain dikawasan.
Diduga kuat, Polisario sengaja menggelembungkan jumlah pengungsi agar mendapatkan bantuan kemanusiaan yang lebih besar dan kemudian menjualnya sebagai mata pencaharian. [SMC]