DEWAN Keamanan PBB diperkirakan akan menunda penerbitan resolusi baru untuk sengketa Sahara Barat, menjadi haru Rabu mendatang (31/10).
Morocco World News mendapatkan informasi yang mengatakan bahwa draft resolusi itu belum diserahkan kepada semua anggota Dewan Keamanan.
Biasanya, Grup Sahabat Sahara Barat akan mengadakan pertemuan-pertemuan untuk menyetujui draft resolusi itu sebelum mengambil sikap di Dewan Keamanan.
Sudah menjadi kebiasaan grup kecil yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia dan Spanyol itu membagikan draft beberapa hari sebelum resolusi diadopsi.
Disebutkan bahwa pertemuan pertama grup ini telah dilakukan pada hari Kamis pekan lalu (25/10).
Informasi yang diperoleh mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mampu menyerahkan draft resolusi karena masih ada perbedaan pandangan dengan Prancis terkait durasi masa tugas Pasukan Penjaga Keamanan PBB di Sahara Barat, Minurso. Prancis ingin agar durasi mandat dikembalikan menjadi satu tahun, sementara AS bertahan dengan enam bulan seperti yang baru dilakukan pada April tahun ini.
Maroko dan Sekjen PBB Antonio Guterres memiliki sikap yang sama dengan Prancis.
Dalam laporan yang disampaikannya tanggal 3 Oktober lalu, Guterres mengatakan durasi masa tugas selama satu tahun akan bermanfaat bagi proses pembicaraan damai yang dipimpin PBB.
Menurut Guterres, durasi satu tahun itu cukup bagi dirinya dan Utusan Khusus Horst Kohler untuk menciptakan kondisi yang positif untuk membicarakan perdamaian di Sahara Barat. [SMC]