SIKAP Raja Muhammad VI yang disampaikan dalam pidato peringatan ke-43 tahun Green March dipuji banyak pihak dari dalam dan luar negeri, termasuk dari kalangan media Aljazair.
Dalam pidato yang disampaikan hari Selasa (6/11) itu, Raja Muhammad VI mengajak Aljazair bahu membahu dalam memperbaiki hubungan kedua negara. Raja Muhammad mengatakan bahwa Maroko dan Aljazair memiliki suku dan agama yang sama serta di masa lalu berjuang bersama menghadapi penjajahan.
Salah satu media Aljazair, TSA, mengatakan, pidato Raja Muhammad VI itu membangun suasana positif.
Seperti dikutip dari Morocco World News, dalam beberapa tahun belakangan ini, Raja Maroko kerap mengajak Aljazair untuk ikut bertanggung jawab dalam ketegangan di Sahara Barat.
Di awal tahun ini, dalam pesan yang dikirimkannya kepada Sekjen PBBAntonio Guterres, sang Raja menekankan pentingnya perangan Aljazair dalam penyelesaian sengketa Sahara Barat secara politik yang dipimpin PBB.
Pidato Raja Muhammad disampaikan setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 2440 pada tanggal 31 Oktober lalu. Di dalam resolusi itu untuk pertama kali Aljazair disebut sebagai pihak yang harus ikut dalam pembicaraan damai Sahara Barat.
Dalam pidatonya, Raja Muhammad VI juga mengatakan, bahwa hubungan kerjasama kedua negara sangat minim, padahal pada kenyataannya, kedua negara merupakan pemilik garis perbatasan terpanjang di dunia.
Raja Muhammad VI juga mengatakan membuka pintu untuk semua proposal dan inisiatif Aljazair dalam rangka membangun kembali hubungan bilateral. [SMC]