DIDAMPINGI Putra Mahkota Pangeran Moulay El Hassan, Raja Muhammad VI hari Minggu (11/11) menghadiri upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia Pertama, di Paris, Prancis.
Kehadiran Raja Muhammad VI dan Pangeran Moulay Hassan memperlihatkan pengakuan dunia pada kontribusi dan peranan Maroko yang tidak kecil dalam sejarah dunia.
Raja Muhammad VI dan Pangeran Moulay duduk di barisan pertama bersama pemimpin utama dunia, seperti Presiden AS Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Foto yang memperlihatkan Presiden Trump sedang berjabatan tangan Pangeran Moulay Hassan beredar luas di tengah masyarakat.
Perang Dunia Pertama yang juga disebut sebagai Perang Besar atau Great War berlangsung antara 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918, dan tercatat sebagai salah satu perang besar dalam peradaban manusia.
Setidaknya, 70 juta personel militer dari terutama negara-negara Eropa terlibat dalam perang ini. Diperkirakan 9 juta personel militer dan 7 juta warga sipil tewas dalam perang ini.
Perang Dunia Pertama dipicu oleh pembunuhan Archduke Austro-Hungaria, Franz Ferdinand, pada 23 Juli 1914. Ia tewas dibunuh oleh aktivis nasionalis Bosnia Serbia Yugoslavia, Gavrilo Princip.
Menurut catatan sejarawan, seperti dikutip dari Morocco World News, tak kurang dari 40 ribu tentara Maroko berpartisipasi dalam Perang Dunia Pertama. Ketika itu Maroko berada di bawah perlindungan Prancis setelah Perjanjian Fez 1912.
Perang Dunia Kedua secara resmi berakhir tanggal 28 Juni 1919 setelah Perjanjian Versailles ditandatangani. Dalam perjanjian ini, Jerman mengaku kalah dan bersedia memenuhi persyaratan yang diajukan pihak Sekutu untuk membayar ganti rugi selama perang dan tidak memiliki kekuatan militer dalam kapasitas ofensif.
Namun sebelum itu, pada 11 November 1918, Jerman telah lebih dahulu menandatangani perjanjian gencatan sencata atau Armistice dengan negara-negara Sekutu. Awalnya yang menandatangani Armistice adalah Bulgaria, Emporium Otoman Turki, dan Emporium Austro-Hungaria.
25 tahun setelah Perang Dunia Pertama berakhir, Maroko kembali memainkan peranan penting dalam percaturan politik dunia. Kali ini di tahun 1943, Hotel Anfa Kasablanka menjadi tuan rumah konferensi yang dihadiri Presiden AS Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, serta Jenderal Prancis Charles de Gaulle.
Adapun pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin berhalangan hadir karena di saat bersamaan Uni Soviet sedang menghadapi gempuran besar-besaran Nazi Jerman di Stalingrad.
Ketika itu, Raja Muhammad V dan putra mahkota Hassan II juga hadir bersama pemimpin-pemimpin sekutu yang tengah merancang tata dunia pasca perang. [SMC]