AMERIKA Serikat mengikuti pembicaraan damai Sahara Barat yang diselenggarakan di Istana Bangsa Bangsa di Markas PBB di Jenewa.
Dalam pembicaraan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Mauritania, Ismail Ould Cheikh Ahmed, Wakil Menlu AS David Hale mengomentari jalannya pembicaraan yang dibuka hari Rabu (5/12).
Menurut Hale, negaranya mendukung upaya Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Sahara Barat, Horst Kohler, yang berinisiatif mengundang para pihak yang terlibat.
Keempat pihak yang diundang dalam pembicaraan ini adalah Maroko, Aljazair dan Mauritania serta Polisario yang didukung Aljazair.
Seperti dikutip media Mauritania, AMI. Hale mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung semua upaya untuk mengakhiri konflik Sahara Barat.
Pembicaraan damai yang berlangsung dari hari Rabu (5/12) hingga Kamis ini (6/12) diselenggarakan secara tertutup.
Sejauh ini belum ada informasi mengenai jalannya pembicaraan.
Di dalam delegasi Maroko terdapat tiga tokoh Sahrawi yang memainkan peranan penting dalam proses pembangunan kawasan itu. Ketiganya adalah Presiden Laayoune-Sakia El Hamra, Sidi Hamdi Ould Errachid; Presiden Dakhla-Oued Eddahab, Ynja Khattat; dan anggota Dewan Kota Smara Fatima Adli.
Kehadiran ketiganya adalah pesan penting bahwa Sahara merupakan bagian tak terpisahkan dari Maroko sejak dahulu kala. Serta, warga Sahara terlibat aktif dalam pembangunan seluruh wilayah Maroko.
Kehadiran mereka bertiga juga memberikan kepastian bahwa Maroko mempertimbangan masak-masak proposal damai yang mereka sampaikan sejak 2007 lalu. [SMC]