Bilateral

Ini Komitmen Himpunan Alumni Maroko

KOMENTAR
post image

RATUSAN alumni universitas di Maroko yang telah kembali ke Indonesia bertekad menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan kedua negara.

Tekad itu disampaikan dalam Silaturahmi Nasional 2019 Himpunan Alumni Maroko di Indonesia (Himami) yang diselenggarakan di Graha Nuri, Jalan HM Nur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu siang (20/1).

Selain anggota Himami, Silatnas 2019 ini juga dihadiri Dutabesar Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, mantan Rektor Universitas Al Qarawiyyin, Prof. Dr. Mohammed Ar Rouqi, dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Dr. Arskal Salim.

Dua mantan Dubes RI untuk Maroko, Sjachwien Adenan dan Tosari Wijaya, beserta Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko, Teguh Santosa, juga tampak di antara peserta Silatnas 2019.

Dalam sambutannya, Sekretaris Himami,  Husnul Amal, mengatakan, bahwa Imahi sudah berdiri sejak 10 tahun lalu, atas dorongan diplomat senior Maroko, Nachloui Mostafa, yang juga hadir dalam Silatnas 2019.

Menurut adik kelas Ustaz Abdul Somad di Institut Darul Hadist Al Hassaniah, Rabat, ini, Himami didirikan untuk mengumpulkan semua potensi yang dimiliki alumni Maroko.

Selain di Institut Darul Hadist Al Hassaniah, Husnul Amal juga sempat menempuh pendidikan doktorat di Universitas Sultan Moulay Slimane Beni Mellal.

Sementara Ketua Himami Dr. Ahmad Ridho Datuk Rajo Batuah mengatakan, saat ini jumlah alumni Maroko tidak kurang dari 200 orang. Semuanya telah terjun ke tengah masyarakat dan bekerja di berbagai bidang. Ada yang menjadi guru dan dosen, juga ada yang membuka jasa perjalanan haji dan umroh.

Ahmad Ridho yang menyelesaikan pendidikan S-1 hingga S-3 di Universitas Muhammad V di Kasablanka mengatakan, nama organisasi itu juga terinspirasi kata “himam” yang merupakan bentuk jamak dari kata “himah” dalam bahasa Arab. Artinya, keinginan yang kuat.

“Kita memiliki keinginan yang kuat untuk berperan menjadi jembatan bagi hubungan baik kedua negara,” ujarnya dalam sambutan.

Ahmad Ridho juga mengatakan, Himami bersedia membantu Kementerian Agama RI mencari calon mahasiswa dari Indonesia untuk mendapatkan beasiswa dari Kerajaan Maroko. Setiap tahun, Maroko memberikan beasiswa kepada 15 mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Maroko.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Dr. Arskal Salim dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas tawaran yang disampaikan Himami itu. Dia juga mengatakan, beasiswa untuk anak-anak Indonesia yang diberikan Maroko memperlihatkan bahwa kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik dan signifikan. [SMC]

Foto Lainnya

Presiden Prancis dan Istri Jadwalkan Kunjungan ke Maroko

Sebelumnya

Dubes Benabdellah: Kami Rayakan Hari Tahta dengan Bangga

Berikutnya

Artikel Sahara