Ekbis

Beberapa Proyek Kasablanka Raya Mengalami Keterlambatan

KOMENTAR
post image

SEJUMLAH proyek yang merupakan bagian dari pembangunan Kasablanka Raya 2015-2020 mengalami keterlambatan.

Beberapa di antaranya adalah proyek yang diharapkan menjadi legacy di negeri ini.

Keterlambatan itu melahirkan spekulasi yang mengatakan Raja Muhammad VI dan buru-buru meninggalkan Kasablanka setelah meresmikan line-2 kereta di Bandara Mohammed VI. Pembangunan line-2  ini juga mengalami keterlambatan.

Harian Assabah melaporkan, setelah meresmikan pembangunan line-2 itu pada tanggal 23 Januari, Raja Muhammad VI segera meninggalkan  Kasablanka menuju Rabat. Tidak lebih dari 24 jam ia berada di kota itu.

Sehari sebelumnya, Raja Muhammad VI meresmikan Terminal 1 di Bandara Muhammad V.

Informasi yang diperoleh Assabah mengatakan bahwa kemarahan Raja Muhammad terutama ditujukan kepada pihak pemerintah kota dan perusahaan lokal yang bertanggung jawab atas pembangunan.

Pada September 2014, Raja Muhammad VI meluncurkan rencana pembangunan kawasan Kasablanka Raya yang dimulai pada 2015 hingga 2020. Ketika itu Raja Muhammad memimpin penandatanganan 10 perjanjian kerjasama proyek pembangunan senilai 33,6 miliar dirham.

Menurut Assabah, perusahaan “Casa Amenagement” menjadi penanggung jawab utama pekerjaan tersebut. Perusahaan ini menerima 26 miliar dirham dari total anggaran.

Di antara proyek yang terkendala adalah pembangunan pelabuhan di Masjid Hassa II senilai 200 juta  dirham. Proyek yang mulai dibangun tahun 2017 itu seharusnya selesai pada pertengahan 2018. Menurut website resmi perusahaan lokal itu, proyek ini sudah rampung 94 persen dan direncanakan selesai pada Maret depan.

Pekerjaan lain yang terbengkalai adalah pembangunan kawasan pinggir pantai Ain Diab senilai 700 juta dirham. Proyek ini juga dimulai pada Januari 2017 dan baru akan selesai pada Maret tahun ini.

Proyek lain yang juga terbengkalai adalah pembangunan “Grand Theatre of Casablanca” senilai 1,44 miliar dirham. [SMC]

Foto Lainnya

Raja Maroko Sambut Kedatangan Presiden Prancis di Rabat

Sebelumnya

Borrell: Kemitraan Strategis Uni Eropa-Maroko Bernilai Luar Biasa

Berikutnya

Artikel Sahara