TIDAK kurang dari 183 orang terluka selama protes yang terjadi di seluruh Aljazair akhir pekan ini.
Massa memprotes upaya Presiden Abdelaziz Bouteflika mempertahankan kekuasaan untuk periode kelima.
Sementara itu satu orang meninggal karena serangan jantung.
Puluhan ribu warga Aljazair meminta agar Bouteflika yang kini berusia 82 tahun dan sakit-saita membatalkan keinginannya untuk dipilih kembali dalam pemilihan presiden April mendatang.
Ini adalah demonstrasi anti-pemerintah terbesar yang terjadi di Aljazair sejak Arab Spring delapan tahun lalu.
Dikabarkan Reuters, Bouteflika sendiri belum secara resmi mengkonfirmasi dirinya akan kembali maju, meskipun perwakilannya telah mengindikasikan hal itu.
Bouteflika bahkan dikabarkan telah menunjuk Abdelghani Zaalane sebagai direktur kampanyenya.
Demonstrasi besar-besaran jarang terlihat di Aljazair. Rezim militer menerapkan sanksi yang berat bagi siapapun yang dianggap membuat keonaran.
Namun kali ini demonstrasi besar terjadi sejak sepekan lalu.
Bouteflika menderita stroke pada tahun 2013 dan sejak itu hanya beberapa kali muncul di hadapan publik.
Pekan lalu, pemerintah menginformasikan Bouteflika akan melakukan perjalanan ke Jenewa untuk pemeriksaan medis untuk waktu yang belum ditentukan. [SMC]