REPUBLIK El Salvador menarik dukungan dari negara boneka bentukan Polisario dan Aljazair, Republik Demokratik Arab Sahrawi.
El Salvador yang berada di Amerika Tengah mendukung integritas wilayah Kerajaan Maroko yang juga meliputi Sahara Barat.
Pernyataan pencabutan dukungan terhadap RDAS dan dukungan terhadap integritas Maroko ini disampaikan Menlu El Salvador Alexandra Hill Tinoco ketika menerima kunjungan Menlu Maroko Nasser Bourita baru-baru ini.
“Pemerintah El Salvador menginformasikan kepada pemerintah Maroko bahwa mereka telah menarik dukungan dan pengakuan terhadap RADS, dan menghentikan semua bentuk hubungan dengan entitas politik itu,” demikian antara lain tertulis dalam pernyataan bersama kedua Menlu.
Penandatanganan pernyataan bersama yang oleh Menlu Maroko dan Menlu El Salvador itu juga dihadiri Presiden El Salvador, Nayib Bukele.
“Keputusan ini akan dicatatkan di Perserikatan Bangsa Bangsa dan organisasi internasional lainnya yang relevan,” sambung pernyataan itu.
Pada bagian lain pernyataan bersamaan ditambahkan, “Pemerintah El Salvador mendukung integritas teritori Kerajaan Maroko dan kedaulatan nasionalnya serta inisiatif otonomi khusus (untuk Sahara Barat) sebagai solusi untuk menyelesaikan sengketa wilayah.”
Perubahan sikap El Salvador terhadap isu Sahara Barat terjadi kurang dari dua pekan setelah Presiden El Salvador menyampaikan bahwa negaranya mempertimbangan kembali dukungan pada negara yang didirikan kelompok separatis itu.
RDAS didirikan pada 27 Februari 1976 oleh Polisario yang berada di Kamp Tindouf di Aljazair. Sejak kasus ini dibicarakan kembali di PBB pada tahun 2007, dukungan dunia internasional terhadap negara boneka ini mengalami pelemahan terus menerus. (SMC)