Ekbis

Bank Sentral Maroko Memulai Investigasi untuk Temukan Uang yang Hilang

KOMENTAR
post image

BANK Al Maghrib (BAM) memulai investigasi untuk menyelidiki hilangnya uang senilai 1,2 juta dirham Maroko (MAD) dari konvoi uang tunai yang dijaga ketat.

Dalam sebuah pernyataan pekan ini, seperti dimuat Morocco World News, BAM menjelaskan bahwa pihaknya secara teratur menyediakan uang tunai untuk melayani kebutuhan uang tunai di seluruh wilayah di Maroko. Uang tunai itu dikirim dari kantor pusat BAM di Rabat.

Proses pengiriman uang tunai tersebut dilakukan melalui perjalanan darat dan dibawa oleh pekerja BAM khusus dengan penjagaan ketat oleh petugas Royal Gendarmerie, yang merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko.

Satu kendaraan diisi dengan sejumlah peti yang berisi uang. Masing-masing peti menampung seribu lembar yang kertas pecahan 200 dirham Maroko.

Namun baru-baru ini, uang tunai senilai 1,2 juta dirham hilang dari konvoi "poros utara". Itu adalah nama kode BAM untuk wilayah Maroko bagian utara.

Konvoi itu memiliki tujuan akhir ke Tetouan dan sebelumnya berhenti di wilayah Kenitra, Larache, dan Tangier.

Hilangnya uang tunai tersebut baru diketahui oleh pihak berwenang di agen BAM di Tetouan.

Ketika konvoi mencapai tujuan akhirnya, agen BAM Tetouan memperhatikan ada sedikit perbedaan dalam berat kantong uang.

Setelah menyimpulkan bahwa peti-peti uang itu tidak seberat biasanya, pihak berwenang di Tetouan memutuskan untuk membuka setiap kotak dan secara manual menghitung jumlah uang tunai yang terdapat di dalamnya.

Setelah menghitung, mereka menemukan bahwa uang tunai senilai 1,2 juta dirham Maroko hilang.

Menindaklanjuti kasus tesebut, dewan eksekutif BAM dan Royal Gendarmerie membuka penyelidikan bersama untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab atas masalah tersebut.

Pihak BAM juga menekankan, kasus Tetouan ini mungkin akan menjadi pintu masuk untuk penyelidikan kasus-kasus serupa yang mungkin tidak diperhatikan di masa lalu. (SMC)

Foto Lainnya

Raja Maroko Sambut Kedatangan Presiden Prancis di Rabat

Sebelumnya

Borrell: Kemitraan Strategis Uni Eropa-Maroko Bernilai Luar Biasa

Berikutnya

Artikel Sahara