DALAM pidato menyambut perayaan ke-20 penobatannya sebagai Raja Maroko, Muhammad VI menjelaskan berbagai pembangunan yang dialami negara itu di berbagai bidang.
Dalam peringatan penobatan yang dilaksanakan di Tetouan tersebut, Raja Mohammed VI pun memanfaatkannya untuk memberikan laporan kinerja pemerintahannya selama satu tahun ke belakang.
Ada tiga hal yang menjadi pencapaian bagi pemerintahan Raja Mohammed VI. Semuanya punya tujuan sama, memakmurkan rakyat Maroko.
"Pertama, monarki berbasis rakyat, yang didasarkan kepada kedekatan dengan rakyat. Bagaimana mengambil hati rakyat dan aspirasi yang mereka berikan, dan berusaha untuk menanggapi mereka. Kedua, kebijakan berbasis demokrasi dan pembangunan, yang telah saya terapkan dengan tegas dan pasti. Ketiga, reformasi menyeluruh, di mana rekonsiliasi dapat dicapai serta proyek-proyek utama telah dilaksanakan," tuturnya.
Secara teknis, pemerintahan Raja Mohammed VI memang telah meningkatkan pembangunan infrastruktur bagi Maroko. Seperti pembuatan jalan raya, kereta berkecepatan tinggi, pelabuhan, fasilitas energi terbarukan, hingga pembangunan dan tata kelola kota. Selain itu, ia juga telah berhasil mempromosikan hak kebebasan serta praktik demokrasi sehat bagi rakyatnya
Akan tetapi, Raja Mohammed VI juga mengaku bahwa tidak semua rakyat Maroko dapat merasakan dampak dari pembangunan-pembangunan yang telah ia upayakan. Ia sangat menyayangkan hal tersebut dan berjanji untuk bekerja lebih maksimal.
"Hanya Tuhan yang tahu bagaimana saya menderita jika sebagian kecil dari rakyat Maroko -bahkan satu persen saja, yang merasakan kemiskinan dan kesulitan hidup," imbuh dia dalam pidato peringatan penobatannya.
Maroko sendiri memiliki bentuk pemerintahan monarki semikonstitusioal dengan populasi 35,74 juta jiwa pada 2017. Walaupun perdana menteri sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, tetapi raja memiliki kekuatan politik yang cukup besar dan kuat.
Tak heran Raja Mohammed VI mampu mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama di bidang pembangunan dan reformasi demokrasi.