Bilateral

Melepas Mostafa Kembali, Tetapi Persahabatan Kita Akan Abadi

KOMENTAR
post image

NAMANYA Mostafa Nakhloui. Sudah 15 tahun ia bertugas sebagai Counselour Kedutaan Besar Kerajaan Maroko untuk Republik Indonesia di Jakarta.

Setelah masa tugas yang cukup lama itu, pertengah September ini Mostafa akan kembali ke negaranya.

“Saya akan kembali, tetapi persahabatan kita akan tetap abadi,” ujar Mostafa dalam acara perpisahan di Pondok Pesantren Tahfidh Quran Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/9).

Acara perpisahan sekaligus merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H itu diselenggarakan Himpunan Alumni Maroko di Indonesia (Himami).

Tampak hadir dalam acara itu Ketua Umum Himami DR. Ilyas Marwal yang juga pengasuh PP Tahfidh Quran Nurani, Sekjen Himami Husnul Amal Mas’ud, dan Ketua I Himami DR. Arip Rahman. Presiden Sahabat Maroko yang juga Kordinator Solidaritas Indonesia untuk Sahara (Soli Sahara) Teguh Santosa juga berkesempatan hadir.

Mostafa berperan besar di balik kelahiran Himami yang berdiri pada 2008 dan Sahabat Maroko yang berdiri dua tahun kemudian.

DR. Ilyas Marwal mengingat kunjungan pertama Mostafa ke pesantrennya beberapa tahun lalu.

“Saat itu pesantren ini belum seperti sekarang. Jumlah santri juga masih sedikit. Sidi Mostafa yang meyakinkan saya bahwa pesantren ini bisa tumbuh dan berkembang,” ujarnya dalam sambutan.

Ia juga masih mengingat salah satu pesan Mostafa yang mengibaratkan Indonesia dan Maroko bagai dua sayap seekor burung.

“Sidi Mostafa juga mengibaratkan Indonesia dan Maroko bagai dua sayap seekor burung yang bisa membawa dunia Islam terbang tinggi,” sambungnya.

Dalam acara itu, DR. Arip Rahman yang merupakan Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Tazkia membacakan sebuah puisi tentang perpisahan dalam bahasa Arab.

Foto Lainnya

Presiden Prancis dan Istri Jadwalkan Kunjungan ke Maroko

Sebelumnya

Dubes Benabdellah: Kami Rayakan Hari Tahta dengan Bangga

Berikutnya

Artikel Sahara