SMC. India dan Maroko sepakat meningkatkan hubungan bilateral dan memperluas kemitraan strategis antar dua negara dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang kerja sama pertahanan.
MoU tersebut diputuskan pekan lalu ketika Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengadakan pertemuan online dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita.
Kedua petinggi negara itu membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama termasuk hubungan politik dan ekonomi serta sepakat untuk mempercepat penandatanganan MoU kerjasama pertahanan dan program Pertukaran Budaya, seperti dikutip dari Eurotimes, Selasa (27/10).
Mereka juga merencanakan acara bilateral di masa depan, termasuk sesi ketujuh dari Joint Coorperation Commission dan sesi kelima Konsultasi Politik Bilateral.
Hubungan antara New Delhi dan Rabat telah berkembang selama bertahun-tahun setelah kunjungan Raja Maroko Mohammed VI ke India pada lima tahun lalu, di mana ia bertemu Perdana Menteri Narendra Modi.
Setelah kunjungan kerajaan, beberapa perjanjian dan kunjungan menteri bilateral terjadi, menghasilkan lebih dari 40 perjanjian dan MoU.
Bourita mengambil kesempatan untuk mengundang investor India agar memanfaatkan peluang di Maroko dan mempromosikan transfer pengetahuan teknologi.
Maroko World News melaporkan bahwa dalam bidang pariwisata kedua menteri sepakat untuk mempertimbangkan sistem visa elektronik, sebagai penyederhanakan prosedur bagi pengunjung dari dan ke kedua negara.
Tantangan dalam menangani pandemi Covid-19 juga dibahas. Jaishankar berterima kasih kepada Bourita atas dukungan Rabat untuk pemulangan warga negara India yang terdampar di Maroko di tengah penangguhan penerbangan internasional setelah pandemi.
Bourita juga menyampaikan apresiasi pemerintahnya atas keputusan New Delhi yang memungkinkan ekspor obat secara komersial, seperti dikutip dari Memo.
Pencapaian Maroko dan pendekatannya untuk memerangi ekstremisme kekerasan dan terorisme di dalam perbatasannya dan kedekatannya dengan negara-negara seperti Libya menjadi perhatian khusus India karena berusaha meningkatkan strategi anti-terornya sendiri.
Menteri Kehakiman Maroko Mohamed Auajjar pernah mengatakan kepada Economic Times bahwa Maroko memiliki sekolah anti-terorisme yang mapan, yang diakui secara global.
"Kami memiliki kerjasama kontra-teror termasuk pengaturan hukum bilateral dengan negara-negara besar untuk memerangi teror. Mengingat perluasan hubungan dengan India dan kepentingan bersama, kami memutuskan untuk menandatangani perjanjian ini dengan Delhi, membawa kemitraan kontra-teror kami ke tingkat berikutnya," katanya.