SMC. Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka konsulat jenderal di kota Laayoune di provinsi selatan.
Hal itu disampaikan oleh Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dalam panggilan teleponnya dengan Raja Mohammed VI pada Selasa (27/10) lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kerajaan Maroko, percakapan telepon tersebut merupakan bagian dari koordinadi dua pemimpin yang menunjukan betapa dalamnya ikatan persaudaraan tulus dan kasih sayang timbal balik.
"Selama panggilan ini, Yang Mulia Putra Mahkota UEA memberi tahu Raja tentang keputusan negaranya untuk membuka Konsulat Jenderal di kota Laâyoune, di provinsi selatan Kerajaan," begitu pernyataan tertulis kerajaan yang dikutip MAP News.
Menanggapi keputusan tersebut, Raja mengapresiasi UEA yang menjadi negara Arab pertama yang membuka konsulat jenderal di provinsi selatan kerajaan.
"Sebuah keputusan yang mewujudkan posisinya yang teguh dalam membela hak-hak yang sah dan penyebab yang adil," tambah kerajaan.
"Ini adalah keputusan yang tidak aneh bagi negara persaudaraan Uni Emirat Arab dan kepemimpinan bijaknya, dalam membela tujuan yang adil dan sah," pungkas pernyataan tersebut.
Laayoune atau El-Aaiun adalah ibukota provinsi Laâyoune-Boujdour-Sakia El Hamra. Sekaligus, ibukota tidak resmi dari Sahara Barat, yakni sebuah bekas koloni Spanyol yang kini sebagian besar dikontrol dan diduduki oleh Maroko. []