Raja Mohammed VI dari Maroko menyampaikan dukungan penuh untuk Raja Yordania, Abdullah II bin Hussein atas upayanya untuk menjaga stabilitas dan keamanan dalam negeri.
Dukungan itu disampaikan Raja Mohammed dalam panggilan telepon dengan Raja Abdullah pada Minggu pagi (4/4). Selama berbincang, Raja Abdullah menjelaskan situasi dalam negeri yang terjadi di Yordania.
"Pada kesempatan ini, Kerajaan menegaskan kembali solidaritas penuh dan alami-Nya dengan saudara Yordania dan dukungan penuh Yang Mulia untuk semua keputusan yang diambil oleh Raja Abdullah II untuk mengonsolidasikan keamanan dan stabilitas," ujar Kerajaan Maroko.
Kerajaan mengatakan, pernyataan itu merupakan ekspresi konkret dari ikatan sejarah dan keluarga yang kuat yang menyatukan dua penguasa dan dua Keluarga Kerajaan.
Pada Sabtu (3/4), otoritas menangkap sejumlah tokoh atas dugaan berusaha untuk mengganggu stabilitas dan keamanan negara.
Mantan Putra Mahkota Pangeran Hamzah dalam sebuah video mengungkap dirinya telah menjadi tahanan rumah karena dianggap melakukan konspirasi dengan pihak asing untuk mengguncang kerajaan.
Selain Hamzah, sejumlah orang yang diduga ikut dalam skenario itu dan ditangkap adalah kepala pengadilan kerajaan periode 2007-2008, Bassem Awadallah dan seorang kerabat kerajaan, Sherif Hassan bin Zaid. []