Salah satu media Jerman, Welt, dianggap telah melakukan rasisme atas laporannya yang menghubungkan antara selebrasi yang digunakan pemain Tim Nasional Maroko dan kelompok teroris ISIS.
Tim Singa Atlas menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia 2022 Qatar. Kemenangan bersejarahnya atas Portugal telah memikat banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Menyusul kemenangan 1-0 mereka atas Portugal, tiga pemain Timnas Maroko terlihat tersenyum, memegang bendera negara mereka dan mengangkat jari telunjuknya.
Gerakan itu telah biasa digunakan dalam perayaan oleh umat Islam sebagai ungkapan terima kasih kepada Yang Mahakuasa, sejak berabad-abad yang lalu.
Berbagi rekaman perayaan tersebut, Welt mengklaim itu bisa menjadi penyebab gesekan karena itu adalah gerakan yang biasa digunakan oleh ISIS.
Segmen Welt telah dibagikan secara luas di media sosial dan dilihat lebih dari satu juta kali di berbagai akun Twitter yang berbeda.
Hal itu kemudian dianggap sebuah penghinaan. Jurnalis AS yang berbasis di Jerman Hebh Jamal yang adalah seorang Muslim asal Palestina, mengatakan: "Saya terpesona setiap hari oleh sejauh mana rasisme Jerman menampilkan dirinya dengan liputannya tentang Piala Dunia."
Wartawan Jerman Taraek Bae mengatakan bahwa Welt telah mengarang hubungan antara ISIS dan para pemain Maroko.
“Pelaporan yang meradang ini di seluruh dunia menyebabkan iritasi,” kata Bae, seperti dikutip dari Middle East Eye.
Seorang pengguna media sosial mengatakan segmen Welt telah menggunakan campuran rasisme terbuka dan kebodohan.
“Saluran TV Jerman ini membandingkan orang beragama yang bersyukur kepada Tuhan dengan ISIS. Rupanya, jika Anda berterima kasih kepada Tuhan atas sesuatu, Anda adalah seorang teroris,” tulis yang lain. []