SMC. Di tengah derasnya arus pembangunan nasional, Kerajaan Maroko tidak sedikitpun melupakan dan mengabaikan situasi yang tengah terjadi di Palestina.
Sebagai Ketua Komite Al-Quds, Raja Mohammed VI membuka jalur yang belum pernah ada sebelumnya, dan mengirimkan bantuan makanan dan medis yang mendesak kepada saudara-saudari di Gaza.
“Sejalan dengan semangat, komitmen dan tanggung jawab yang sama, saya terus mendukung inisiatif konstruktif yang bertujuan untuk menemukan solusi praktis, mencapai gencatan senjata yang nyata dan permanen, dan menangani situasi kemanusiaan,” ujar Raja Mohammed VI dalam pidato 25 tahun penobatan dirinya sebagai Raja Maroko, Selasa (30/7).
Raja mengatakan, kondisi yang memburuk di kawasan tersebut mengharuskan masyarakat internasional, khususnya Maroko, mencari solusi akhir untuk mengakhiri konflik.
Dia menawarjan sejumlah langkah yang perlu diambil demi mengubah konflik menjadi perdamaian.
Pertama, jika mengakhiri perang di Gaza merupakan prioritas yang mendesak, maka ini harus dicapai bersamaan dengan membuka prospek politik yang kondusif bagi perdamaian yang adil dan abadi di kawasan tersebut;
Kedua, memilih negosiasi untuk menghidupkan kembali proses perdamaian antara pihak Palestina dan Israel mengharuskan pemutusan jalur bagi para ekstremis - dari pihak mana pun mereka berasal.
Ketiga, mewujudklan keamanan dan stabilitas kawasan secara menyeluruh hanya dapat terwujud dalam kerangka solusi dua negara, dengan Gaza sebagai bagian integral wilayah negara Palestina yang merdeka, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.