smc. Saluran televisi resmi Prancis mulai mengadopsi peta Maroko yang lengkap dan tidak terbagi, yang mencakup provinsi-provinsi selatan negara itu di Sahara Barat.
France 5, saluran televisi publik, menyiarkan peta Maroko yang lengkap minggu lalu, termasuk provinsi-provinsi selatannya. Pergeseran ini terjadi seminggu setelah Prancis mengumumkan keputusannya untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Sebuah pernyataan dari kabinet kerajaan minggu lalu menekankan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan posisi baru negaranya di Sahara. Dalam pesannya, Macron menekankan bahwa "masa kini dan masa depan Sahara Barat berada dalam kerangka kedaulatan Maroko."
Macron menekankan bahwa Prancis akan mendukung inisiatif otonomi sebagai kerangka definitif untuk menyelesaikan sengketa teritorial. Maroko menyatakan kepuasannya dengan posisi Prancis yang "kuat" dan "jelas" yang baru, menekankan bahwa langkah tersebut akan semakin meningkatkan hubungan bilateral antara Paris dan Rabat.
"Saya sangat senang dengan posisi yang jelas dan kuat yang diambil oleh Prancis, dalam Pesan Anda, mengenai masalah Sahara Maroko," kata Raja Mohammed VI minggu lalu, seraya mencatat bahwa posisi baru negara Eropa tersebut berkontribusi untuk memperkuat momentum internasional yang telah didukung oleh banyak negara.
Pengadopsian peta Maroko secara lengkap oleh saluran resmi merupakan bagian dari formalisasi dan penyelarasan dengan posisi baru Prancis mengenai sengketa regional tersebut.
Hal ini mencerminkan apa yang terjadi setelah keputusan AS pada bulan Desember 2020 untuk mengakui kedaulatan Maroko atas provinsi-provinsi selatannya di Sahara Barat.
Setelah pengakuan tersebut, banyak situs web milik publik AS, termasuk Departemen Luar Negeri, mengadopsi peta lengkap Maroko.
Serupa dengan itu, situs web seperti milik CIA dan NASA juga mengadopsi peta lengkap negara tersebut. 
