SMC. Bek bintang asal Maroko, Achraf Hakimi, yang bermain untuk Paris Saint-Germain, menjadi sasaran gelombang komentar rasis dan Islamofobia di media sosial menyusul kekalahan Maroko 1-2 dari Spanyol di semifinal turnamen sepak bola Olimpiade pada hari Senin (5/8).
Setelah peluit akhir berbunyi, Hakimi mengunggah pesan di media sosial yang mengungkapkan kekecewaannya tetapi juga tekadnya untuk memenangkan medali perunggu. “Kecewa dengan hasil kemarin. Kami akan memberikan segalanya untuk memenangkan medali perunggu. Terima kasih atas dukungan Anda. Dima Maghrib,” tulisnya.
Sayangnya, banyak pengguna internet yang memanfaatkan unggahan ini untuk memuntahkan banjir hinaan rasis dan Islamofobia kepada kapten tim Olimpiade Atlas Lions tersebut.
Emoji monyet dan babi serta foto dan video yang merendahkan diunggah di kolom komentar. Insiden ini menyusul ketegangan yang muncul selama pertandingan antara Hakimi dan rekan setimnya di klub, kiper Spanyol Arnau Tenas. Setelah pertandingan, beberapa pemain Spanyol secara terbuka mengejek selebrasi pemain Maroko itu, "tarian penguin."
Striker Atletico Madrid Samuel Omorodion, yang mengejek Hakimi dengan emoji penguin di media sosial, juga menjadi korban banjir kebencian rasis menurut media Spanyol.
Ini bukan pertama kalinya Achraf Hakimi menghadapi rasisme selama Olimpiade ini. Ia telah menjadi sasaran hinaan dari pendukung Argentina setelah kemenangan Maroko 2-1 atas Argentina di babak penyisihan grup.
Maroko akan berusaha memenangkan medali perunggu pada hari Kamis melawan Mesir. Spanyol akan menghadapi Prancis di final pada hari Jumat di Parc des Princes. Setelah turnamen, Hakimi akan bersatu kembali dengan Tenas dengan seragam PSG dalam suasana yang diharapkan lebih tenang di antara kedua pemain.