SMC. Finlandia mendukung penuh pembicaraan pembicaraan damai untuk mencapai solusi politik yang adil, langgeng, dan dapat diterima bersama dalam menyelesaikan sengketa kawasan antara Maroko dengan kelompok separatis Polisario yang didukung Aljazair.
Finlandia memandang otonomi khusus yang ditawarkan Kerajaan Maroko sebagai dasar yang baik untuk mencapai solusi.
Hal ini tertuang dalam komunike bersama Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen dan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, di Helsinki, Selasa (6/8).
“Finlandia menganggap rencana otonomi yang diajukan Maroko pada tahun 2007 sebagai kontribusi yang serius dan kredibel bagi proses politik yang dipimpin PBB dan sebagai dasar yang baik untuk solusi yang disepakati antara para pihak,” antara lain bunyi komunike tersebut.
Dalam komunike itu, kedua Menlu juga menyatakan posisi bersama mengenai peran eksklusif PBB dalam proses politik dan menegaskan kembali dukungan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan dukungan negara masing-masing terhadap upaya Utusan Pribadi Sekretaris Jenderal PBB yang bertujuan untuk memajukan proses ini.
Posisi baru Finlandia merupakan bagian dari momentum dukungan internasional bagi kedaulatan Maroko atas Sahara dan Rencana Otonomi, di bawah kedaulatan Maroko, yang didukung oleh banyak negara, di bawah kepemimpinan HM Raja Mohammed VI dalam beberapa tahun terakhir.
Kedua Menlu juga saling bertukar pandangan tentang berbagai isu internasional dan bilateral terkini dan sepakat bahwa hubungan antara Finlandia dan Maroko sangat baik dan bermanfaat bagi kedua negara. Kedua menegaskan kembali keinginan bersama untuk lebih memperkuat dan memperluas hubungan bilateral, pada peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Finlandia-Maroko ini.
Finlandia menyoroti stabilitas politik Maroko dan menyambut baik reformasi yang dilakukan Maroko di bawah kepemimpinan Yang Mulia Raja Mohammed VI, untuk masyarakat dan ekonomi Maroko yang lebih terbuka dan dinamis, terutama melalui model pembangunan baru dan regionalisasi yang maju.
Menlu Valtonen dan Menlu Bourita juga menegaskan kembali tekad mereka memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara guna mencapai potensi penuh mereka dan mengakui posisi penting Maroko sebagai pintu gerbang antara Afrika dan Eropa. Dalam konteks ini, para pihak sepakat untuk memperluas konsultasi politik tahunan mereka agar mencakup kepentingan ekonomi dan bisnis. Keduanya juga sepakat untuk merencanakan penyelenggaraan seminar bisnis pada tahun 2025 guna mendorong kerja sama antara pelaku ekonomi kedua negara.
Keduanya mengidentifikasi beberapa sektor utama, yang akan menawarkan manfaat bersama bagi kedua negara. Digitalisasi, khususnya yang berkaitan dengan keamanan siber dan penerapan jaringan 5G yang aman, di antara infrastruktur dan layanan TIK lainnya, ditetapkan sebagai area prioritas. Kedua negara menggarisbawahi pentingnya jaringan yang aman bagi keamanan nasional, dan sebagai faktor keputusan investasi untuk mengembangkan ekonomi digital berbasis kepercayaan.
Para menteri mengingat kerangka kerja penting yang disepakati dari hubungan bilateral mereka termasuk dua Nota Kesepahaman yang ditandatangani antara Finlandia dan Maroko di bidang energi terbarukan dan sumber daya air terpadu dan menyambut langkah-langkah konkret untuk implementasi berkelanjutan mereka. Di sektor air, Finlandia berada pada posisi yang baik untuk menawarkan keahlian dalam teknologi terkait air dan solusi cerdas yang sejalan dengan prioritas Maroko. Kedua Menteri sepakat untuk mendorong para ahli guna mencari area potensial baru yang menjadi kepentingan bersama.
Para menteri mencatat target energi terbarukan yang ambisius dari kedua negara dan mengidentifikasi solusi untuk mendukung transisi hijau, termasuk melalui hidrogen hijau, sebagai area utama untuk kolaborasi di masa mendatang. Para Menteri juga mencatat teknologi perawatan kesehatan dan kesejahteraan sebagai area kemitraan yang menonjol, khususnya mengingat reformasi sektor kesehatan saat ini di Maroko.
Maroko menyampaikan apresiasinya terhadap Strategi Afrika Finlandia dan kesediaannya untuk berkontribusi pada implementasi strategi ini di tingkat bilateral serta melalui kerja sama tripartit dengan negara-negara Afrika.
Finlandia menyambut baik upaya Maroko melalui berbagai inisiatif yang diluncurkan di bawah kepemimpinan Yang Mulia Raja Mohammed VI, untuk memajukan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan sosial-ekonomi di Afrika, khususnya, "Inisiatif Kerajaan untuk memfasilitasi akses bagi negara-negara Sahel ke Samudra Atlantik", serta "Proses Negara-negara Afrika Atlantik".
Kedua menteri menggarisbawahi bahwa UE dan Maroko adalah mitra strategis jangka panjang dan bahwa kerja sama mereka penting dalam mengatasi ancaman dan tantangan global dan regional bersama-sama, yang memengaruhi keamanan dan kemakmuran kedua kawasan. Mereka juga mengakui peran penting Maroko dalam kemitraan UE-Afrika secara umum, serta peran utama Maroko dalam meningkatkan kerja sama dan stabilitas regional di kawasan tersebut, memerangi terorisme, dan kerja sama dalam pengelolaan migrasi lintas batas.