Sahara

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

KOMENTAR
post image
Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Republik Burundi, Albert Shingiro/Ist

SMC. Inisiatif otonomi Sahara yang diajukan Maroko pada tahun 2007 kembali mendapat dukungan penuh dari Burundi.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, pada Kamis 10 Oktober 2024 waktu setempat, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Republik Burundi, Albert Shingiro menegaskan bahwa rencana otonomi tersebut merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik di wilayah Sahara.

"Rencana Otonomi yang diajukan oleh Kerajaan Maroko  satu-satunya solusi yang kredibel dan realistis untuk menyelesaikan sengketa regional ini," kata Shingiro kepada Nasser Bourita. 

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menegaskan kembali posisi negaranya yang mendukung penuh integritas teritorial dan kedaulatan Maroko atas seluruh wilayahnya, termasuk Sahara.

Posisi Burundi ini sejalan dengan momentum internasional yang dihasilkan oleh Raja Mohammed VI, dalam mendukung rencana otonomi dan kedaulatan Maroko atas Sahara. 

Menlu Shingiro dalam hal ini turut memuji proses yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai solusi politik yang adil dan langgeng di Sahara.

"Proses yang dipimpin oleh PBB ini merupakan kerangka eksklusif untuk mencapai solusi yang realistis, praktis, dan langgeng untuk sengketa Sahara," pungkasnya. []

Foto Lainnya

Raja Mohammed VI Apresiasi Dukungan Prancis dan AS terhadap Inisiatif Otonomi Sahara Maroko

Sebelumnya

Maroko Tidak Terlibat dalam Putusan Pengadilan Uni Eropa Soal Perjanjian Pertanian dan Perikanan

Berikutnya

Artikel Sahara